SCANE 6
LEE YO WON- 27 OKTOBER 2007- SEOUL
Untung saja aku selamat tanpa menyia-nyiakan waktu aku segera meninggalkan ruang kerja papa, tapi saat aku meenuju ke kamar ku lihat papa & young hee sedang menuju ke sana dengan cepat ku putar arah dan menuju ke taman belakang rumah.
Tadi saat detik-detik terakhir tiba-tiba salah seorang pelayan mengetuk pintu untuk memberihtahu kan papa kalau aku pulang lebih awal karena sakit,papa & young hee keluar dengan wajah yang sangat khawatir dan aku merasa sangat bersalah membuat mereka khawatir atas kebohongan ku.
Selama berada di taman aku mencari sesuatu yang bias di colok kan di hidung ku agar aku bersin tapi yanga da hanya sapu tangan nam gil, apa boleh buat lagi pula nam gil memberikannya pada ku. Yang lebih tepat nya menyuruh aku membuang nya. Bukan kah tidak lucu kalau aku mengaku sakit tapi tidak menunjukkan gejala apapun?, aku bersin-bersin cukup sering sehingga hidung ku menjadi merah dan ingus ku sedik lebih encer.
“yo won sedang apa kau di sana?, ya tuhan disini dingin sekali nanti kedaan mu bertambah parah” tiba-tiba papa mengejutkan ku dengan kedatangannya yang membawakan selimut tebal untuk metelimuti tubuh ku, untung nya papa tidak memergoki aku mencolok hidung dan dengan segera aku menyembunyikan sapu tangan nam gil di saku rok sekolah ku.
Papa membawa aku ke kamar dan menyuruh aku minum obat, aku tahu di antara obat ini ada obat tidur jadi aku menyembunyikan tablet ini saat perhatian papa sedikit teralih oleh kedatangan young hee.
“bagaimana keadaan yo won?” young hee terlihat panic dan sedikit meras bersalah dan entah mengapa aku merasa ia benar-banar tulus memperhatikanku.
Papa dan young hee mengobrol di dekat jendela kamar ku dan aku berpura-pura tidur, tak lama kemudian young hee keluar dari kamar dan papa duduk di pinggir ranjang ku. Papa menggenggam tangan ku dan mengusap rambut ku dengan penuh kasih sayang,aku sangat terkejut saat papa tiba-tiba meneteskan air mata nya di tanggan ku.
“deokmen, maafkan papa nak, papa telah memukul mu dan bersikap dingin dengan mu beberapa hari ini kau pasti sangat membenci papa” rasa nya ingin aku bangaun dan memeluk papa lalu mengatakan ‘deokmen memaafkan papa, deokmen sayang papa’, tapi tiba-tiba kata-kata ku terhalang oleh apa yang ku dengar.
“ye jin adalah saudara kandung mu, ia adalah saudara kembar mu yang terpisah selama belasan tahun” aku benar-banar terkejut dengan apa yang telah aku dengar, bahkan aku hamper tidak bias bernafas.
“papa menikah dengan young hee bukan karena cnta, tapi demi menyelamatkan ye jin kakak mu” papa terdiam sejenak.
“deokmen, papa minta maaf telah membuatmu salah paham dengan semua ini. Papa bukannya tidak sayang kepada kau dan chunchu, tapi papa takut kalian akan beranggapan kalau papa ingin menggantikan posisi mama kalian karena papa sangat mencintainya” papa meningggalkan kamar ku setelah ia mencium pipi ku dan membetulkan selimutku yang sedikit terbuka.
Ada apa ini? Kalau ye jin adalah saudara kandung ku, bahkan ia adalah saudara kembar ku mengapa kami terpisah selama ini?. Siapa yang memisahkan kami?, bagimana papa menemukan ye jin dan yakin bahwa dia adalah saudara ku?, lalu mengapa papa harus menikah dengan young hee? melindungi ye jin dari siapa & kenapa?.
Awalnya aku hanya berpura-pura sakit tapi sekarang dada ku rasa nya benar-benar sesak, saat ku lihat hujan turun dari jendela aku berniat ingin merasakan hembusan udara yang bercampur air hujan yang sangat membuat aku tenang. Tapi mengapa rasa sakit di dada ku semakin menjadi?, sekarang kepala ku terasa sangat pusing, semua terlihat berputar dan gelap…..
Aku melihat seseorang berada di pintu dengan samar, lalu kudengar dia berteriak dan semua menjadi benar-benar gelap.
“tolong……………………… nono yo won, bangaun………….”
kim nam gil -27 oktober 2007- seoul
tadi entah mengapa yo won berpura-pura sakit, dia pikir bisa dengan mudah mengelabuhiku? Dia terlalu pintar dan melupakan bahwa aku adalah seorang actor?. Ekting seperti itu sering kulakukan tapi yo won lumayan juga, ia punya bakat sebagai pemula.
“apakah benar kau kim nam gil?” tiba-tiba anak baru itu menyapaku saat istirahat, dengan tatapan kagum yang biasa di perlihatkan oleh para penggemar. Sejak pelajaran pertama ia selalu tersenyum tak jelas saat melirik ku.
Aku melirik kearah nya , “ memangnya kenapa?” jawab ku cuek.
“ia mengulurkan tangan ,” aku penggemar mu, senang sekali bisa bertemu secara langsung, nama ku ye jin” ia tersenyum.
Aku tidak menanggapi jabat tangannya “oh penggemar ya? Aku sudah tahu nama mu tidak perlu mengenalkan diri seperti itu!, tadi kan kau sudah memperkenalkan diri mu di depan kelas?. Lagi pula semua orang tahu dengan mu, kau adalah saudara tiri yo won” aku melihat nya dengan tatapan jengkel.
“maafkan aku, aku hanya bermaksud ramah dengan mu. aku memang saudara tiri yo won, walau aku tidak menginginkannya.” Ye jin terlihat sedih dan entah mengapa aku merasa bersalah terhadapnya.
“memangnya kalian tidak akur ya?”
“ bagaimana kami bias akur dalam hitungan hari? Aku dan dia adalah saudara tiri & kami sama-sama tidak menginginkan pernikahan ini, upsssssssss maaf aku terlalu banyak bicara” ye jin terlihat sangat sedih, aku jadi ingin menghibur nya.
“sudahlah jangan sedih, itu hal yang wajar dan aku yakin nanti kalian pasti akur. Kalian hanya butuh waktu untuk beradaptasi, kau tidak mengganggu ku kok kenapa kau berfikir seperti itu?.” Aku tersenyum pada nya karena ye jin kelihatannya baik dan berbeda dari anak perempuan yang pernah aku temui, yang pasti nya sangat berbeda dari yo won saudara tiri ye jin yang sangat kasar. aku masih ingat saat tiba-tiba dia menamparku setelah aku menolong nya.
Ye jin tersenyum kepada ku ,” trimakasih nam gil, ternyata kau orang nya baik juga ya?.” Ye bicara seperti itu seolah-olah aku terlihat seperti orang yang jahat.
“wah turun hujan, aku suka sekali dengan hujan.” Yo won melihat kearah jendela saat tiba-tiba hujan turun dengan deras.
“dasar orang aneh! menyukai hujan? Apa sich keistimewaan hujan?, selain membuat aku basah dan menghalangi aku mendengar suara kicauan burung yang indah?, hujan itu hanya membuat aku repot” aku sangat tidak setuju dengan pendapat ye jin.
“saat aku ada masalah, saat aku sedih, hujan selalu membuat hati ku menjadi lebih baik. Perasaan ku jadi lebih nyaman seolah-olah ada seseorang yang berbagi ke pedihan hati ini bersama ku. Dan yang aneh nya setiap kali aku membutuh kan hujan ia selalu turun, seperti saat ini dan membuat aku berpikir kalau hujan itu di turun kan khusus untuk ku. Kanapa kau sepertinya sangat membenci hujan hanya kerena alas an seperti itu?” ye jin bercerita panjang lebar dan membuat aku semakin kesal.
“aku sangat benci hujan karena hujan membuat aku menjadi tidak nyaman & seperti kata ku tadi hujan itu hanya membuat aku repot!!!!” aku pergi menggalkan ye jin dan menuju ke kantin untuk membeli beberapa makanan ringan, tapi dalam perjalanan wajah ku terkena tetesan air hujan.
aku mengambil sapu tangan kesayangan ku di saku celana, dan tidak ada ‘tidak ada?’ jatuh di mana ya?. Oh aku ingat tadi pagi aku telah memberikan sapu tangan itu kepada yo won, aduh aku bodoh sekali? Bagaimana kalau sapu tangan ku di buang yo won?. Itu kan sapu tangan kesayangan ku yang ada sulaman yang di buat mama bertuliskan nama ku, besok aku harus meminta nya kepada yo won. Aduh hujan nya tambah deras, lebih baik aku kembali ke kelas. Aduh, hati ku tiba-tiba menjadi sangat sakit & perasaan ku menjadi sangat buruk, ada apa ini?. Aku benci hujan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar