SCANE 4
Lee yo won 25 oktober 2007- seoul
Papa mengambil cambuk yang selama ini terpajang di dinding, aku memejamkan mata karena moon shik dan ryu dam di ancam akan di pecat jika menolong ku,
“ada apa ini?” ku dengar ada seseorang yang datang dan ia berhasil menghentikan papa, “ya tuhan min ki apa yang kau lakukan?, jangan memukul yo won. Hentikan!!!” saat ku buka mata ternyata dia adalah young hee mama baru ku datang dengan manis nya seolah-olah dia peduli dengan ku tentunya ye jin putrinya yang sok baik mengikutinya dari belakang. Young hee dan ye jin mencoba membantu ku berdira namun segera ku tepis tangan mereka yang hina itu, ku pandangi mereka dengan benci karena aku yakin young hee menikah dengan papa hanya demi uang.
Ku tunjuk wajah young hee dengan penuh amarah, “mungkin hari ini kau telah menikah dengan papa ku dan dengan resmi menyandang nama nyonya lee, tapi jangan harap kau bisa menggantikan posisi mama dasar wanita jalang!!!” dengan sengaja aku membuat bahu ku menabrak tubuh ye jin sehingga membuatnya terjatuh. Papa yang melihat tingkah laku ku barusan berteriak-teriak menyuruh ku turun dan meminta maaf dengan young hee serta putrinya ye jin, tapi tidak ku perdulikan bahkan aku membanting pintu dengan keras setelah mengatakan bahwa aku tidak akan pernah meminta maaf kepada mereka. Sekilas ku lihat young hee dan ye jin mencoba menenangkan papa, hah pintar sekali mereka merebut hati papa.
“kak deokmen kita harus bagaimana?, kakak dari tadi kemana saja kenapa tidak datang ke acara pernikahan papa dan tega meninggalkan chunchu sendiri?” tiba-tiba aku di kejutkan oleh kehadiran chunchu adik ku yang menyadarkan betapa egoisnya aku meninggalkan dia sendirian di saat dia membutuhkan ku, adikku yang masih menduduki kelas 7 harus menanggung beban yang begitu berat sendirian. Chunchu menangis, aku segera mendekatinya dan memeluknya. “chunchu maaf kan kak deokmen, kakak egois?” kami menangis dalam pelukan yang saling menguatkan satu sama lain, sekarang kami hanya tinggal berdua setelah meninggalnya mama & pernikahan papa.
Sejak kecil mama dan papa selalu memanggil kami dengan panggilan sayang, deokmen untuk ku & chunchu untuk seung ho . mama dan papa tidak pernah memarahi kami apalagi memukul, adikku chunchu tidak pernah menangis sejak dia berumur 7 tahun, chunchu memang lebih dewasa di bandingkan aku. Tapi hari ini papa memukul ku dan tidak lagi memanggil kami dengan panggilan biasanya begitu juga dengan chunchu ia menangis karena wanita itu young hee kau benar-benar menghancurkan keluarga kami.
Saat tiba-tiba mama terkena serangan jantung dan keadaannya semakin memburuk sehingga papa ingin membawa mama ke luarnegeri untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik, papa dengan cepat menjemput aku dan chunchu untuk ikut ke luar negeri. Tetapi ternyata mobil ambulance yang di tumpangi mama mengalami kecelakaan dan meledak dalam perjalanan ke bandara, mobil moon shik dan ryu dam yang berada di belakang ambulance ikut terkena ledakan namun mereka berhasil menyelamatkan diri.
Bahkan untuk melihat wajah mama untuk yang terakhir kalinya pun tak bisa karena kedaan jenazah mama sangat memprihatinkan, aku sampai sekarang tak percaya kalau mama telah meninggal aku merasakan mama masih hidup dan sekarang aku lebih tidak percaya lagi papa menikah dalam waktu 2 tahun sejak kematian mama. Apakah arti mama bagi papa? Apakah semudah itu dia melupakannya?
Tuhan ini terasa begitu kejam, aku melihat kearah jendela kamar ku tirai putih berterbangan dan aku mendekat untuk menutup jendela, ternyata hujan turun. Turun sangat deras seakan-akan mewakili luka di hati ku sangat pedih, tirai yang ku sentuh berwarna merah seperti darah ternyata itu bekas luka di tangan ku tadi tanpa sadar sapu tangan nam gil yang ia pinjamkan pada ku berubah warna menjadi merah, merah oleh darah.
Kim nam gil – 25 oktober 2007- seoul
“trikasih bibik yoo sun” aku menutup tlp dari asisten ku bibik maya, ternyata ia menemukanku saat bersembunyi dan tidak melaporkan ku karena ia tahu aku kabur bersama orang lain dan tak ingin dia ikut ketahuan juga, ia mengalihkan perhatian ke dua penjaga yo won agar aku bisa kabur. Bibik yoo sun sangat baik kepada ku padahal ia baru bekerja selama 1 stngah tahun aku bisa dengan cepat mempercayai dan dekat dengannya. Terkadang aku menemukan sosok mama dalam dirinya yang begitu baik hati dan lembut. Saat aku sampai di rumah kulihat ada mobil papa,entah mengapa tiba-tiba papa kembali dari amerika, bukankah seharusnya papa menemani kak nam gim yang sedang menjalani perawatan di sana?
Dua tahun yang lalu, hari itu saat mama sedang mengalami kritis akan penyakit kanker rahim yang telah lama di deritanya saat itu aku tak sanggup melihat mama berbeda dengan kembaran identik ku kak nam gim, ia sangat tegar. Awalnya papa menturuh kammi berdua menjenguk mama, tapi aku takut dan tidak memberihtahukan nya pada kak nam gim. Saat ia tahu kak nam gim sangat marah dan tanpa berkata sepatah kata pun ia segera pergi ke rumah sakit, jujur saja aku tidak sanggup mengucapkan kata perpisahan kepada mama. Tak lama kemudian aku mendapatkan dua kabar yang sangat mengejutkan kematian mama dan kak nam gim mengalammi kecelakaan yang sangat parah.
Sejak saat itu kak nam gim mengalami amnesia dan wajah nya rusak total sehingga ia menjalani operasi plastic hingga dua kali, sekarang si kembar tak memiliki wajah yang sama lagi. Andai saja kecelakaan itu tak terjadi, amdasi aku pergi ke rumah sakit bersama kak nam gim lebih awal, andai saja aku memiliki keberanian mengucapkan kata perpisahan kepada mama, ini semua tak akan terjadi. Ini semua salah ku, kak nam gim harus menjalani operasi karena aku, dia kehilangan ingatan juga kerena aku, sampai sekarang aku tak bisa memaaf kan diri ku yang tlah melikai kakak. Yang paling menyedihkan, setelah 2 tahun amnesia kakak belum juga membaik.
Aku menghampiri papa di meja makan besar yang sunyi, yang hanya di isi oleh papa. “papa kapan pulang? Bagaimana kabar kak nam gim? Kapan kak nam gim pulang?” aku sangat penasaran dan yang jelas aku sangat merindukan kakak.
Papa menghentikan makan malamnya, ia menatap ku sejenak denan sendu kemudian ia menghampiri ku yang berdiri di dekat kursi milik kak nam gim tempat faforitnya.
Papa memelukku, “nam gil jangan terus-terusan merasa bersalah ke pada kakak mu” papa seakan-akan mengerti perasaanku.
Setelah berbincang-bincang dengan papa aku ke kamar untuk beristirahat karena seprtinya papa sangat kelelahan, aku bersyukur operasi kaka berhasil dengan baik dan dalam masa pemulihan. Aku sangat ingin menjenguk kak nam gim tapi papa khawatir kondisi kak nam gim akan di ketahui oleh madia masa dan itu bukan lah hal yang baqik bahkan dapat membuat keadaan kakak semakin memburuk.
aKU keluar untuk melihat pemandangan malam, saat aku mencari sapu tangan di saku ternyata tidak ada. Ah……….. aku ingat sapu tangan itu ku berikan kepada yo won saat tangan nya terluka. Wah angin sangat deras, ternyata hujan turun dengan sangat deras. Jujur aku sangat membenci hujan, karena sejak aku kecil aku selalu merasa tak nyaman dan bersedih saat hujan turun. Tapi sekarang hujan yang satu ini berbeda dan terasa sangat menyakitkan hati ku menjadi sedih,……….
Aku benci hujan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar