Pages


Kamis, 02 Desember 2010

FAN FIC BIDAM – DEOKMAN, Our Love Story BAGIAN 14

FAN FIC BIDAM – DEOKMAN, Our Love Story

BAGIAN 14


WARNING RATED 17+

udah diperingatkan ya jadi jangan komplain..


Scene : I‘m BACK TO HOLD YOU TIGHT

“Apa benar yang kau katakan itu, Sangdaedung telah kembali?” tanya Deokman pada Alcheon perlu kepastian, saat itu Deokman sedang berada di tempat favoritnya.

“Ya Yang Mulia” jelas Alcheon.

“aku akan menemuinya” kata Deokman sambil berlalu cepat menuju istana ingang ‘dia pasti menunggu di kamarku’ pikir Deokman tapi kata penjaga Bidam tidak masuk ke kamar ratu. ‘lalu dimana dia, oh.. dia ada di kamar tidurnya’ pikir Deokman.

Deokman dengan bergegas menuju kamar Bidam. Dan benar saja Bidam ada disana, Bidam mulai melepaskan baju zirahnya tapi ‘sreek’ pintu terbuka dan dilihatnya Deokman berjalan cepat menuju ke arahnya.

“Bidam..kau disini.. kau sudah kembali..” kata Deokman cepat-cepat sambil memeluknya, Bidam yg masih berpakaian perang lengkap balas menyambutnya dan mereka berpelukan erat seakan-akan tidak mau dipisahkan lagi.

“Deokman.., aku sangat rindu padamu, aku sangat bahagia melihatmu lagi” balas Bidam sambil melepaskan pelukannya pelan lalu mencium kening Deokman

“bagaimana kabarmu ratuku? kau baik-baik saja kan?” tanya Bidam

“aku baik-baik saja, kau bagaimana? Aku mendengar kau terluka, benarkah?” balas Deokman, Bidam mengangguk tersenyum, raut wajahnya Deokman berubah cemas

“tapi sepertinya sudah sembuh sekarang, kau tidak perlu cemas” jawab Bidam

“tetap saja, aku khawatir” kata Deokman, Bidam tersenyum

“mengapa kau disini? Aku pikir kau akan segera menemuiku” tanya Deokman

“tadinya begitu tapi aku putuskan untuk membersihkan badanku dulu sebelum memenemuimu” jawab Bidam

“begitu ya.. baiklah, aku akan mengadakan pertemuan di wolseon sekarang mengenai kedatanganmu dari medan perang juga keberhasilanmu membongkar penyelundupan itu, tapi sebelumnya izinkan aku melakukan tugas sebagai seorang istri” kata Deokman sambil melepaskan satu persatu baju zirah Bidam, Bidam hanya tersenyum bahagia dan memperhatikan Deokman melepaskan pakaiannya.

Setelah Bidam bertelanjang dada, otot-otot perut dan tangannya berbentuk karena sering berlatih

“badanmu penuh luka dan memar Bidam, apakah ini luka yang dulu? Kau terluka di tempat yang sama, tampaknya lukanya semakin lebar” kata Deokman prihatin sambil memperhatikan beberapa luka dan memar di tubuh Bidam, terutama luka di bahu Bidam yang masih terbebat perban.

“ini cuma luka-luka kecil tidak apa-apa kok” jawab Bidam, lalu Deokman memeluk Bidam pelan dan Bidam merasakan ada tetes air yang hangat didadanya

“Deokman kau kenapa?” tanya Bidam sambil mengangkat lembut dagu deokman dan menatapnya

“bagaimanapun aku seorang wanita Bidam, seorang istri yang sedih ketika melihat tubuh suaminya penuh luka dan memar karena berperang, tapi saat kau memerlukan perhatianku aku tidak bisa melakukannya karena aku bukan istri biasa, aku harus melakukan tugasku sebagai raja, padahal aku ingin sekali membasuh, membersihkan, dan mengobati luka-lukamu” jawab Deokman sedih air matanya masih menetes. Bidam menatap Deokman lembut dan menghapus air mata Deokman dengan jarinya tangannya

“kau masih bisa melakukannya nanti, bila kau sudah menyelesaikan tugasmu, kau istri yang baik Deokman, aku sangat mencintaimu” kata Bidam lalu mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Deokman cukup lama dengan penuh kerinduan.

Setelah itu Deokman berkata

“kau bersiaplah, aku akan menyambutmu di aula wolseon” Bidam menganggukkan kepalanya lalu Deokman keluar dari kamar Bidam.

Kamar tidur ratu..

Malamnya, Deokman memenuhi janjinya untuk membersihkan dan mengobati luka-luka Bidam, dengan hati-hati dan penuh kasih sayang Deokman melakukannya, Bidam memperhatikan dan menikmati semua perlakuan Deokman. Ketika Deokman selesai mengobati luka Bidam yang ada di punggungnya, Deokman memeluk tubuh Bidam dari belakang

“Bidam..kau tahu aku sangat merindukanmu, saat kau tak ada di sampingku rasanya aku kembali sendirian. Tidak ada yang menemaniku saat sepi, tak ada yang menghiburku kala gundah. Aku takut sesuatu terjadi padamu” gumam Deokman lirih dan memeluk Bidam erat. Air matanya bergulir membasahi punggung Bidam entahlah kenapa ia sangat ingin menangis dan merasa sedih, kemudian Bidam membalikkan badannya. Ditatapnya mata Deokman teduh, kemudian ia mengelus rambut Deokman dan memegang erat tangan Deokman.

“Aku juga sangat merindukanmu deokmanku, di dunia ini aku hanya memilikimu, aku tidak bisa hidup tanpamu. Aku selalu memikirkan dirimu saat aku jauh disisimu dan selalu mengingatmu karena aku sangat mencintaimu” balas Bidam.

Deokman membenamkan kepalanya ke dada Bidam, menangis sejadi-jadinya menumpahkan curahan hatinya pada Bidam, sekarang ia merasa menjadi wanita yang rapuh di depan Bidam, sebagai wanita yang rindu pada suaminya, bukan sebagai wanita penguasa yang kuat dan tegar. Bidam memeluk Deokman erat, membiarkan wanita itu menangis sepuasnya

“aku akan selalu ada disisimu, melindungimu, dan membuatmu nyaman ada disampingku, aku janji deokman. Kau harus percaya padaku” bisik Bidam sambil mencium kepala istrinya, Deokman mengangguk lemah tanpa bersuara masih dalam dekapan Bidam. Kemudian Deokman mengangkat kepalanya dan menatap Bidam tersenyum, disentuhnya pipi Bidam lembut tanda dia sudah lebih lega sekarang. Bidam tersenyum membalas.

Lalu mereka berciuman lembut dan tanpa melepaskan ciuman, mereka menanggalkan pakaian masing-masing.

Tangan Bidam menelusuri seluruh tubuh Deokman dan mulai mmeraba ke arah dada dan bagian bawah lalu mencium bibir Deokman, menulusuri leher dan bagian dadanya.

“aahh…Bidam..” desah Deokman ketika ciuman Bidam mulai mengarah menuju perut dan menulusuri ke bawahnya, tangan Deokman memegang erat pundak Bidam.

“aku sangat menginginkanmu…” bisik Bidam saat Bidam kembali ke atas menghadap wajah Deokman, Deokman tersenyum membalasnya dan memejamkan mata ketika Bidam mulai menyerangnya kembali dengan bibirnya lalu mereka saling menikmati setiap kecupan, sentuhan, rangkulan dan ciuman yang menjelajahi setiap bagian dari tubuh mereka tanpa ada satupun yang terlewatkan, seolah malam ini adalah sebagai pelampiasan kerinduan mereka selama beberapa minggu tidak bertemu dan bercinta penuh cinta dan gairah.

Bidam mengerang pelan ketika dia merasakan sudah mencapai orgasme sesaat setelah Deokman pun mengalami hal yang sama. Mereka berdua bertatapan dan tersenyum.

“Aku mencintaimu Deokmanku” bisik Bidam di telinga Deokman setelah percintaan mereka, nafas Bidam terasa panas memburu di telinganya, Deokman membalasnya sambil mengecup pipi Bidam

“aku juga Bidam”. Lalu mereka tidur berpelukan erat.

3 komentar:

  1. Gasp...gasp....hosh hosh hosh....my nose is bleeding... *ngelap pake tisu* =p
    Aduuuch... NC alias Smutt or Lemon a.k.a Hentai keluar lagi... *ktawagaje* XDDDD
    Udaaaah ditunggu" bagian yg kayak geneh lagi, setelah chap 62nya sist. Miya.
    *10 tumbs up for sist. Miloke(?)*
    Buat lageh dunks yg kayak begenong... *otakeromesum-mode on* ^^
    _GongjuHime_

    BalasHapus
  2. Wkwkwk.....nyama2 ero y!!
    Q jg binun cara pnulisan BS biar gag tlalu yadong n dterima smua pihak *halahh basa basi...*
    nunggu next NC??? Hmm..... *gitu doang*

    Aq mmg pere say....jd manggilnx bolee sist,,,

    BalasHapus
  3. Okeh eke tunggu LM (lemon scene) brikut'na... *pervert mode on* ^^v.
    W tw u tu pere cm mksud'na "(?)" etoh, '10 thumbs up' *dari mana coba 10 jempol??*. Dy yg coment dy yg binun' *o'on mode on*.
    UpDet y sist A.S.A.P~
    _GongjuHime_

    BalasHapus