Side Story chapter 02: At The First Time I Saw You
“lepaskan aku..aku mengaku salah dan meminta maaf jadi lepaskan aku..” seru Zhi Yeon. Zhi Yeon melihat siapa yang telah menegur dan menolongnya. “sepertinya ia seorang yang berpangkat cukup tinggi..mungkin kolonel..” pikirnya. Laki-laki itu terdiam mengamatinya. "apa kau lihat-lihat?" Kemudian laki-laki itu menegurnya lagi dan menarik tangannya “kau..kau sudah memasukki tempat latihan hwarang tanpa izin..” Zhi Yeon berusaha melepaskan tangannya dari laki-laki itu " "lepaskan aku..aku kan sudah mengaku salah dan meminta maaf.." seru Zhi Yeon. "Kolonel Go Do! ada apa ini?" seru seorang laki-laki lain. "aku yakin ini pasti Jenderalnya..celakalah aku.." Laki-laki itu berjalan mendekat menghampiri mereka. "ada apa ribut-ribut ini?" Go Do menunduk memberi hormat kepada orang itu. "maaf Tuan Kepala Pengawal..tapi gadis ini berbuat ulah..ia memasukki tempat ini tanpa izin..dan memainkan pedang Jenderal.." "pedang tadi pedang milik Kepala Pengawal?celakalah aku.." pikir Zhi Yeon dalam hati. Lalu ia menundukkan kepalanya dalam-dalam "maafkan atas kelancangan saya Tuan..sungguh saya tidak tahu tempat ini apa dan pedang ini milik siapa..mohon ampuni saya.." katanya. "bangunlah nona.." kata laki-laki itu tegas. Zhi Yeon mengadah menatap langsung wajah laki-laki itu. Laki-laki itu terdiam menatapnya "aku tak pernah melihatmu sebelumnya..dan kau juga tidak memakai pakaian dayang.. apa kau salah satu kerabat pejabat di sini?"tanyanya. Zhi Yeon hanya terdiam menatap wajah laki-laki di hadapannya. "perasaan apa ini?kenapa jantungku berdebar-debar seperti ini.." gumam Zhi Yeon dalam hati. "Zhi Yeon.." Zhi Yeon tersadar dari lamunannya. menoleh ke arah siapa yang memanggilnya "Paman.." panggilnya. Kim Yong Chun berjalan ke arahnya. "Zhi Yeon sedang apa kau di tempat latihan hwarang?" "apakah nona ini kerabat Pejabat Yong Chun?"tanya laki-laki yang menjabat Kepala Pengawal itu. "ia adalah putri Gubernur Seolju, Kepala Pengawal Alcheon..sahabat lamaku..ia datang kurasa ini pengalaman pertama baginya datang ke istana..." Zhi Yeon mengangguk “namnya Alcheon..” gumamnya dalam hati. "tetap saja dia sudah memasukki tempat latihan hwarang dan memainkan pedang Tuan Alcheon sembarangan..." sahut Go Do. "tapi aku kan sudah mengaku salah..dan meminta maaf..” seru Zhi Yeon. Zhi Yeon lalu menundukkan kepalanya kepada Alcheon “maafkan saya Tuan…saya tidak tahu bahwa pedang itu milik tuan…” Alcheon menghela napas dalam-dalam dan mengangguk. “terima kasih atas pengertianmu Alcheon…nah…. Zhi Yeon…kita pergi ke kediamanku…ayahmu sudah menunggu di sana…” kata Kim Yong Chun. “baik Paman..” Tak lupa sebelum pergi, Zhi Yeon memberi hormat kepada dua prsjurit tadi Go Do dan Alcheon, lalu ia pergi bersama. Kim Yong Chun. “Tuan..kenapa Tuan mengampuni gadis itu..setidaknya beri dia peringatan atau..?” tanya Go Do “sudahlah Go Do..lagipula ia sudah mengaku salah dan meinta maaf bukannya berbohong dan mencari-cari alasan…” jawab Alcheon. “tapi gerakan pedangnya cukup bagus untuk ukuran gadis seperti dia…gadis yang jujur dan berani..” gumam Alcheon dalam hati sambil menatap Zhi Yeon dari belakang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar