Pages


Rabu, 14 Juli 2010

Chapter 35: Can't Sleep Well

Setelah Deok Man bangun dari tidurnya dan berhasil membujuk Bi Dam untuk pulang ke rumah mereka, mereka pun pulang bersama ke kediaman mereka. Yang Mulia Raja membagi tugas Bi Dam di Istana sebagai Perdana Menteri dengan Bangsawan Kim Yong Chun agar bisa menjaga Deok Man di rumah. Dan tentu saja hanya Raja, Bi Dam, dan Bangsawan Kim Yong Chun yang mengetahuinya.
Kediaman Perdana Menteri Bi Dam. Malam hari.
"beruntung, aku membuat banyak pakaian bayi dan selimutnya..bagaimana menurutmu Soo Hye, apakah ini sudah cukup?"ujar Deok Man sambil memperhatikan seisi kamar anak-anaknya kelak. "saya rasa ini sudah lebih dari cukup Tuan Putri.."jawab Soo Hye yang berdiri di samping Deok Man. Ia sudah diberitahu perihal penyakit Tuan Putrinya itu oleh Bi Dam, dan ia ikut sedih karenanya. "Deok Man.." Deok Man menoleh di belakangnya, Bi Dam berdiri memanggilnya "kau harus istirahat Deok Man..ini sudah malam.." Soo Hye menunduk memberi hormat kemudian berjalan keluar ruangan. "Bi Dam, kurasa kita membutuhkan 1 tempat tidur lagi untuk bayi kembar kita..bagaimana menurutmu?"tanya Deok Man. Bi Dam menghela napas tersenyum menggenggam tangan Deok Man. "baiklah besok aku akan memesan 1 tempat tidur lagi pada tukang kayu..sekarang kita harus kembali ke kamar.." Lalu mereka berdua berjalan meninggalkan kamar anak-anak mereka menuju kamar tidur mereka. Bi Dam membukakan selimut untuk Deok Man dan berusaha membantunya untuk berbaring. Namun Deok Man menolak dibantunya "aku masih bisa sendiri, Bi Dam.." Bi Dam hanya bisa diam mengawasinya lalu berbaring di sisi Deok Man. Bi Dam mengecup kening istri yang sangat dicintainya itu "selamat tidur Deok Man.." "apakah kau tidak mau mengucapkan selamat tidur pada anak-anak kita?" tanya Deok Man. Bi Dam berbaring ke samping lalu meletakkan telapak tangannya di atas perut Deok Man "selamat tidur anak-anakku..ayah sangat menyayangi kalian.. nah sekarang tidurlah Deok Man.." Bi Dam mengecup kening Deok Man lagi. Deok Man mengangguk lalu memejamkan matanya. Bi Dam menyandarkan kepalanya di lengannya dan menatap Deok Man yang nampak damai tertidur di sisinya. Kata-kata tabib tadi kembali terngiang dalam benaknya. Seketika itu juga kesedihan yang amat sangat merudung wajahnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar