Pages


Rabu, 14 Juli 2010

Chapter 34 part. 02: ...Bad News?

"Han Hye Jin?"panggil Deok Man. "maafkan saya Tuan Putri jika saya lalai dalam menyadari hal ini tapi saya sungguh tidak pernah merasakan kehadiran 1 bayi lagi..maafkan saya.." Han Hye Jin membungkukan badannya "tak apa-apa..aku sendiri juga baru menyadarinya sekarang..mereka baik-baik saja bukan?" Han Hye Jin mengangguk "syukurlah.."gumam Deok Man sambil mengusap perutnya "apakah Tuan Putri pernah jatuh pingsan sebelum oleh penyebab yang sama?" Deok Man mengangguk. Ia ingat ia pernah jatuh pingsan karena hal yang sama ketika ia sedang menghadapi pemberontakan Yeom Jong dan bangsawan lain. "tapi itu sudah lama sekali..hampir setahun yang lalu..dan aku sudah meminta tabib istana membuatkan obat untukku sekali itu dan setelahnya aku tak pernah mengalaminya lagi..apakah itu berpengaruh?" Bi Dam menoleh menatap Deok Man "kau pernah jatuh sakit, Deok Man?aku tak pernah mendengarnya..apa jangan-jangan ini sama dengan yang kau alami waktu itu..waktu kau mencegahku memanggil tabib?" Deok Man tersenyum lemah menggelengkan kepalanya. "waktu itu kau sedang tidak di Istana, Bi Dam..memang hanya sedikit yang tahu karena aku meminta tabib istana untuk tidak memberitahukan siapa-siapa.." "apakah tabib Istana mengatakan sesuatu tentang penyebab Tuan Putri pingsan?"tanya Han Hye Jin "ya..ia bilang aku kondisiku cukup parah..dan itu membuatku pingsan ditambah lagi aku terlalu lelah dan..stress.." Bi Dam terkejut mendengarnya "kondisimu cukup par..”.." "tapi aku sudah meminta tabib memberiku obat.. dan itu tidak pernah kambuh lagi.." potong Deok Man untuk menenangkan Bi Dam. Bi Dam memukul keningnya kesal "kemana aku saat itu sampai aku tidak tahu.." "hanya itu saja Tuan Putri?apakah tabib tidak mengatakan apa penyebabnya?atau dimana letaknya?"tanya Han Hye Jin. Deok Man menggelengkan kepalanya "tabib ingin memeriksaku lebih lanjut namun aku menolaknya..lagipula setelahnya itu tak pernah kambuh lagi..aku merasa sudah sembuh..apakah itu berpengaruh?" Dengan berat hati, Han Hye Jin menyampaikan hasil analisisnya "dengan berat hati saya harus menyampaikan bahwa Tuan mengalami penyumbatan pada pembuluh darah di jantungnya..itulah yang menyebabkan Tuan Putri jatuh pingsan hari ini dan waktu itu.." Bi Dam sangat shock mendengarnya. "a..apakah itu berpengaruh bagi bayi-bayiku?apakah mereka tidak bisa lahir dengan selamat?"tanya Deok Man gemetar. "yang saya khawatirkan adalah kondisi Tuan Putri.. Kehamilan dan melahirkan seorang bayi adalah proses yang cukup panjang dan melelahkan..itu membuat jantung harus bekerja lebih keras namun karena ada penyumbatan, aliran darahnya mengalami gangguan dan ini bisa membahayakan nyawa Tuan Putri..beruntung selama masa kehamilan ini tak ada masalah..namun saat melahirkan nanti..apalagi melahirkan bayi kembar..itu membuat tubuh Tuan Putri bekerja sangat keras..dan itu harus didukung oleh kinerja jantung yang prima untuk melaluinya" "tapi pasti ada cara untuk mengobatinya bukan?" tanya Bi Dam frustasi sambil menggenggam erat tangan Deok Man. Kesedihan merudungi wajahnya. "ya..dunia pengobatan Tang berhasil menemukan cara untuk..untuk mengobatinya..menggabungkan akupuntur dan ramuan herbal..namun itu membutuhkan waktu paling cepat 6 bulan-1 tahun..namun metode ini belum pernah diterapkan pada ibu hamil..tapi saya akan berusaha agar Tuan Putri bisa melahirkan dengan selamat.." "tolong usahakan agar bayi-bayiku bisa lahir dengan selamat.. itu yang paling penting.."ujar Deok Man. Han Hye Jin mengangguk "saya akan membuat racikan obat untuk menguatkan tubuh dan jantung Tuan Putri agar prima selama kehamilan ini dan saat melahirkan nanti.." Deok Man tersenyum "terima kasih tabib Han Hye Jin.. kupercayakan semuanya padamu..aku ingin kau yang menangani kelahiran bayi-bayiku.." Han Hye Jin berdiri menundukkan kepalanya "suatu kehormatan bagi saya untuk bisa membantu Tuan Putri.. saya akan berusaha semaksimal mungkin..dan Tuan Putri sendiri harus menjaga diri..jangan sampai kelelahan apalagi stress.." Deok Man tersenyum mengangguk. Han Hye Jin menunduk memberi hormat "saya permisi dulu Tuan Putri..maaf Tuan Perdana Menteri bisakah kita bicara berdua sebentar di luar..ada yang ingin saya bicarakan mengenai bahan-bahan obat untuk Tuan Putri.." "tentu.." Bi Dam segera beranjak bangun dari sisi Deok Man. Tangan Deok Man menarik lengan pakaian Bi Dam "kalian bisa membicarakan itu di sini.." Bi Dam tersenyum "kau harus istirahat Deok Man jadi kami akan bicara di luar..aku akan segera kembali.." Bi Dam kembali duduk, menggenggam tangan Deok Man sambil menepuk-nepuk lembut dada Deok Man "tidurlah Deok Man.." Deok Man tersenyum lalu mulai menutup matanya dan tertidur. Setelah Deok Man tertidur lelap, Bi Dam dan Han Hye Jin berjalan keluar ruangan. "katakan yang sebenarnya.." ujar Bi Dam "maafkan saya Tuan Perdana Menteri..” Han Hye Jin menundukkan kepalanya dalam-dalam. “sebenarnya belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit Tuan Putri..hanya saja orang-orang Dinasti Tang menggunakan itu dalam mengobati para penderita penyakit ini selama bertahun-tahun..namun hasilnya belum diketahui secara pasti...apakah penderitanya sembuh atau tidak.." Bi Dam sangat shock mendengarnya. Matanya nampak berkaca-kaca menerima pukulan yang luar biasa menghujam dadanya. “tidak mungkin..Deokman..” gumamnya tercekat. Air matanya pun jatuh. “besarkah kemungkinannya untuk bertahan hidup?” tanya Bi Dam dengan nada putus asa. “saya tidak bisa memprediksikan kemungkinannya..penyakit ini bisq menyerang kapan saja..akan tetapi.. jika bisa bertahan sampai waktu kelahiran tiba, di atas kertas, ada peluang namun kecil karena melahirkan akan membuat jantung bekerja sangat keras apalagi ini adalah kelahiran bayi kembar..meskipun begitu saya akan berusaha menyembuhkan Tuan Putri semaksimal mungkin tanpa mengganggu kesehatan bayi-bayinya” "tolong usahakan semaksimal mungkin agar istriku dan anak-anakku selamat.. aku sangat memohon padamu.."ujar Bi Dam sambil memegang kedua tangan Han Hye Jin dan memohon kepadanya. Nampak air mata kesedihan tertahan di kedua matanya. "saya akan berusaha semaksimal mungkin Tuan Perdana Menteri.." Lalu ia mengeluarkan secarik kertas berisi bahan-bahan obat yang ia perlukan lalu memberikannya kepada Bi Dam "saya membutuhkan bahan-bahan langka ini untuk membuat obat dan kebun tanaman obat Istana memilikinya..namun saya membutuhkan surat izin Tuan, untuk bisa mengambilnya.." "aku akan segera membuatnya..nanti akan kuberitahu pengawasnya..dan adakah hal lain yang bisa kulakukan untuknya?agar penyakitnya tidak kambuh?" tanya Bi Dam. Wajahnya sangat memelas. Sangat berharap ia bisa melakukan sesuatu untuk istrinya. "usahakan agar Tuan Putri jangan sampai kelelahan apalagi stress..jaga pola makan dan istirahatnya.." jawab Han Hye Jin. Bi Dam mengangguk mengerti. "baiklah..saya permisi dulu Tuan Perdana Menteri..saya harus mempelajari lebih dalam metode pengobatan Tang..jika ada apa-apa panggil saya..saya akan selalu siaga.." Han Hye Jin menunduk memberi hormat. Bi Dam mengangguk "terima kasih tabib Han Hye Jin.." Lalu Han Hye Jin berjalan meninggalkan Bi Dam. "ya Tuhan kenapa ini terjadi pada Deok Man.." gumam Bi Dam sedih sambil meninju dinding. "Perdana Menteri Bi Dam" Bi Dam menoleh. Ternyata Permaisuri yang memanggilnya, ditemani Raja dan Alcheon. Bi Dam segera menunduk memberi hormat. "apa yang terjadi pada Putri Deok Man?"tanya Raja "Putri Deok Man baik-baik saja kan?"tanya Permaisuri. Bi Dam mengangguk dengan pandangan kosong "ya..dan Tuan Putri saat ini sedang beristirahat di kamarnya.." "tatap aku Bi Dam..katakan padaku apa yang terjadi sebenarnya.."sergah Raja. Bi Dam menoleh menatap Raja, Permaisuri, dan Alcheon. Mereka semua nampak khawatir. Lalu Bi Dam mulai menceritakan semuanya. Alcheon, Raja, dan Permaisuri terkejut mendengarnya. "Pu..Putri Deok Man menderita gangguan jantung?" Mata Permaisuri berkaca-kaca begitu mendengarnya. "apakah tak ada metode pengobatan lain?"tanya Raja. Bi Dam menggelengkan kepalanya. Lalu Bi Dam menoleh ke arah Alcheon "Alcheon, kau tahu kapan Tuan Putri pernah jatuh pingsan dan sakit seperti ini sebelum beliau turun takhta?" Alcheon terdiam. Tentu, ia masih mengingat kejadian itu dan waktu itu Deok Man memintanya merahasiakan ini. "jawab aku Alcheon..ini perintah kerajaan.."ujar Bi Dam. "apakah Yang Mulia tahu?"tanya Permaisuri pada Raja. "aku sendiri juga baru tahu kalau Ratu pernah jatuh sakit.."jawab Raja.
Dengan enggan, Alcheon menjawabnya "saat itu..Yang Mulia Ratu sedang menghadapi masalah pemberontakan Yeom Jong dan bangsawan lain..dan Tuan Perdana Menteri sedang tidak berada di sana..kondisi Yang Mulia Ratu saat itu sangat mengkhawatirkan... " Mata Bi Dam terbelalak mendengarnya "aku..ternyata ulahkulah yang membuatnya jatuh sakit.." pikirnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar