Pages


Jumat, 03 September 2010

Chapter 43 part 01: The Birth

Tanggal 11 bulan ketujuh.Dini hari. Kediaman Perdana Menteri Bi Dam

“Aaakh..” terdengar suara erangan Deok Man lagi dari dalam kamar. Di luar kamar, Bi Dam hanya bisa berjalan mondar-mandir berulangkali sambil menengok gelisah ke arah pintu kamar. Entah sudah berapa lama ia menunggu di luar seperti ini. “jika bisa bertahan sampai waktu kelahiran tiba, di atas kertas, ada peluang namun kecil karena melahirkan akan membuat jantung bekerja sangat keras apalagi ini adalah kelahiran bayi kembar..” sekilas kata-kata Han Hye Jin terngiang kembali di telinganya Terngiang dan terngiang kembali dalam telinganya. Bi Dam jongkok bersandar pada tembok rumahnya sambil menutup kedua telinganya dengan tangannya. Berharap kata-kata itu tidak akan dia dengar lagi. “Ya Tuhan..aku sangat memohon pada-Mu tolong selamatkanlah mereka..istriku dan juga kedua anakku..aku tak sanggup jika harus kehilangan salah satu dari mereka..” gumamnya. Kecemasan dan rasa takut kehilangan semakin berkecamuk di dalam hatinya.
“ooaa..ooaa..” terdengar suara tangis bayi yang nyaring dari dalam kamar. “bayinya sudah lahir..” Bi Dam segera bangun dari duduknya berharap ada orang yang keluar dari kamar dan memberitahunya. Tapi tak ada seorang pun yang keluar dari kamar. “ooaa…ooaaa…” terdengar lagi suara tangis bayi yang lain. “dua-duanya sudah lahir..” pikir Bi Dam. “Han Hye Jin..Soo Hye.. apakah kedua anakku sudah lahir?bagaimana keadaan istriku?” seru Bi Dam dari depan pintu. Tak lama kemudian seorang pelayan membuka pintu. “silahkan masuk Tuan..”katanya. Soo Hye yang sedang merapikan segala peralatan yang tadi ia gunakan menghampirinya “selamat Tuan..Tuan Putri melahirkan anak laki-laki dan perempuan yang sehat..” gumamnya terharu. “dimana Deok Man?apa ia baik-baik saja?” tanya Bi Dam. Soo Hye hanya terdiam lalu mempersilahkan Bi Dam menjenguk istrinya. Melihat ekspresi Soo Hye harapan yang dimilikinya hancur seketika oleh firasat buruk yang muncul dalam hatinya. Jiwanya langsung terpukul telak begitu melihat apa yang ada di hadapannya.

5 komentar:

  1. gmana ni.. deokman kudu selamat... huhu..

    BalasHapus
  2. hi nupi..hhw..nasibnya ntar ada di part 2..tunggu ya..

    BalasHapus
  3. ya ka.. owhya critanya bgus bgt, ngiler ne pingin buat fanfic ndiri... hohow.. fanfic ni dah lama q baca tp ru smpet post komen.. gax pa2 y ka.. hehehe..

    BalasHapus
  4. hahaha..ga apa2 kok...thx a lot yaa for reading..hhw :)

    BalasHapus