SCANE 12 BAG 4
kim nam gil -04 des 07- pusan
"ah, dia sadar" samar ku dengar suara seseorang yang terlihat sedikit berbayang, lalu perlahan semua kembali seperti semula.
"aduh kepalaku" terasa sakit di kedua sisi kepala ku. Dan saat ku sentuh, cairan merah kental mengalir dari kedua pelipis mata ku.
"darah?, ini..." tanya ku bingung.
"di pukul kedua pria tadi" sela salah seorang gadis seumuran ku yang entah bagaimana bisa berada disini.
"bagaimana tuan muda?, enak?. Ah... Ada apa ini?" tiba-tiba bibik maya datang, lalu berteriak histeris melihat keadaan ku. Kedua gadis itu menjelaskan semua nya, kedua pria itu memukul kepala ku sampai pingsan. Tanpa sengaja mereka berdua memergoki insiden itu, saat tersesat mencari toilet. Meraka mau di bunuh, tapi, untung saja aku segera sadar dan menghajar kedua pria itu. Lebih kurang seperti itu. Di luar ramai sekali, aku berdiri dan melihat ke luar jendela dengan hati-hati karena banyak pecahan kaca. Oh tidak, paparazi. Sebuah helikopter menyinari ku dengan lampu sorot nya yang menyilaukan, polisi berdatangan. Sial, kenapa ini harus menimpa ku?.
kim hyun ri- 03 des 07-seoul.
"sudahlah, aku sangat kenyang mendengar nya!" tawa ku renyah, ketika hyo ra berulang kali entah seberapa seringnya mengucapkan trimakasih dan maaf telah merepotkan mu.
"aku berhutang budi pada mu, ini no tlp ku. Aku harap, suatu saat bisa membalas kebaikan mu." hyo ra membungkuk seraya tersenyum manis setelah memberikan no tlp nya pada ku. Dan tak lama kemudian keluarganya datang, hehehe. Tentu nya dengan berbagai ekspresi aneh, bagaimana tidak? Putri mereka berada dikantor polisi dan mengalami kejadian yang tergolong aneh.
Kim hyun ri, itu nama ku. Nama salah seorang putri pengusaha yang sukses, dan gagal di kehidupan rumah tangga nya. Mama dan papa memang tidak bercerai, tapi aku bukan lah seorang anak kecil yang bisa dibohongi terus menerus. Kedua orang tua ku tidak saling mencintai lagi, mereka mempertahankan pernikahan ini karena aku. Tapi itu kata mereka, nyatanya itu semua demi nama baik keluarga. Aku tahu mereka berdua sama-sama selingkuh, sering ku ikuti papa atau mama masuk hotel dengan orang yang jauh lebih muda kira-kira seperti ku. Menjijikkan, kehidupan ku dikekang dan aku tidak punya teman. Punya sieh, tapi hanya sekumpulan anak-anak sombong yang tidak kusukai. Hyo ra, aku senang sekali berteman dengan nya. Ku harap kami bisa menjadi teman akrab, aku dan dia bertemu pada suatu keadaan yang menggelikan. Memukul kepala orang dengan sapu dan vas bunga, lumayan menyenangkan. Apalagi bertemu kim nam gil, dan menjadi sorotan publik. Aku tahu, papa dan mama pasti serasa kebakaran jenggot kalau tahu apa yang telah aku lakukan.
"hyun ri?" terdengar dengan jelas aroma kemarahan papa yang datang dengan tampang menyeramkan, seperti ingin membunuh ku.
"pa__" ingin ku sambut kedatangan papa dengan hangat, dan yang ku peroleh adalah kehangatan tangan papa saat menamparku dengan sepenuh hati.
"berani sekali kau menampar anak ku?" teriak mama seraya melindungiku dari pukulan papa, sakit sekali. Bukan tubuh ku, tapi hati ku.
"iya, kau benar. Dia anak mu. Anak haram mu dengan selingkuhan mu itu!"teriak papa menggema di setiap sudut ruangan, melukai hati ku.
"yoemjong?, tarik kata-kata mu tadi. Kau jangan membuat aku habis kesabaran, sudah cukup!" balas mama, tidak bisa mengendalikan amarahnya. Terlihat beberapa polisi mengintip di jendela, menontoni pertikaian sebuah keluarga.
LEE YO WON - 05 DES 07- SEOUL.
"kim nam gil, aktor, penyanyi, dan seorang remaja yang multi talenta dengan sejuta karisma. Siapa sangka kalau kim nam gil memiliki keahlian bela diri yang mengejutkan?, dan jiwa seorang pahlawan?. Berikut liputannya" pembawa acara itu tampak kagum saat membawakan sebuah acara gosip.
"ayo kak sudah sampai" ajak ku.
"sebentar ah, kakak mau lihat berita dulu." tolak kak ye jin, tanpa berpaling dari tv.
"eh, ada apa itu ramai sekali?" sela moon shik membuat perhatian kami teralih.
"nama nya juga di tv, pasti ramai." celetuk ku ketus.
"kim nam gil bertengkar dengan seorang guru" jelas go do dengan nafas tersengal-sengal.
"apa?" kami semua terkejut, anak itu selalu membuat masalah. Tapi tak apa lah, setidak nya kak ye jin mau keluar dari mobil dan berhenti menonton acara gosip itu.
"masuk!!, semua masuk!!" teriak kepala sekolah sambil mengayun-ayun kan mistar kayu panjang andalan nya dalam menakuti para siswa.
"baru saja datang sudah di usir?" keluh kak ye jin kecewa, lalu bersama siswa yang lain menuju kelas masing-masing.
"pagi. anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru." umum pak guru sesaat setelah masuk kelas, kami yang awalnya gaduh membicarakan perkelahian nam gil dengan seorang guru akhirnya memperhatikan pak guru.
"masuk nak" semua melihat ke arah pintu, menunggu anak baru itu. Kecuali aku, aku tidak tertarik sama sekali.
"yo won, itu teman sebangku mu. Coba lihat!" panggil kak ye jin sedikit berbisik dan menahan tawa.
TBC
Med bC.
BalasHapus