Pages


Jumat, 04 Juni 2010

fabfic bideok raining.............. ( scane 12 bag 3)

lee hyo ra -03 des 07 - seoul.


"lepaskan!!!, aku akan mengadukan mu kepada polisi..." teriak ku, sambil menggigit tangan nya.


"argh..., kalau bukan karena kau adalah adik yo sin. Aku pasti sudah lama membunuh mu!" pria menjijikkan itu berguman kesal setelah berhasil mengikat ku didalam gudang.

"em..,em...," semua caci maki ku malah berubah menjadi suara-suara aneh, saat sebuah kain pel menyumpal mulut ku.


"nah, duduk manis disini ya?. Hyo ra sayang, kakak mau pergi dulu." ejek nya, lalu mencubit kecil kedua pipi ku.


"hiat....." seseorang memukul kepala lelaki menjijikkan itu dengan bengis nya memakai sapu sampai pingsan.


"kau tidak apa-apa?" tanya gadis seumuran ku itu setelah melepaskan ikatan+ sumpalan mulut ku.


"aku, tidak apa-apa. Trimakasih," ucapku penuh kekaguman.


"ayo cepat pergi, sebelum dia bangun" ajaknya, lalu menarik ku lari. Kami lari cukup jauh, rumah ini sangat luas. Rumah seorang pengusaha, yang sedang mengadakan pesta. Pesta kaum elit seperti biasa nya, tapi entah mengapa pria menjijikkan itu ada disini.


13 thn yang lalu, ketika kakak ku lee yo sin meninggal secara tragis. Sejak itu, aku membencinya. Teman kakakku, pria menjijikkan. Bahkan tanpa malu, ia mengaku kakak ku dan dia saling mencintai. Nyatanya kakak ku hanya menganggap nya kakak, dan prihatin akan jalan kehidupan nya. Kak yo sin bertekat mengubah jalan hidupnya, dan berusaha dengan keras. Tapi sekarang?, kasihan kak jung chul. Ia adalah pacar kakak ku, belum sieh tapi mereka saling menyukai. Terlihat dengan jelas disetiap pertemuaan mereka dulu, cinta yang gugur sebelum berkembang. Bukankah hal biasa, perjodohan antar keluarga elit?. Kak jung chul dijodohkan dengan kak yo sin, dan sekarang perjodohan itu terlimpah kepada ku. Sial, ini semua karena pria menjijikkan itu.


"hei kalian!!" teriak seseorang dari belakang, kami menoleh dan langsung lari dengan cepat. Saat menyadari Mereka salah satu dari pria menjijikkan itu. karena alunan musik mengalun sangat kencang, teriakan kami bagaikan bunyi dedaunan yang saling beradu. Musik Seolah-olah mengiringi langkah kami, menerobos ruang demi ruang, naik turun tangga. Lalu akhirnya terhenti disebuah ruangan,


"jalan buntu, mati lah kita."ujar gadis itu panik.


"nama ku lee hyo ra, maaf membuat mu terlibat." ucap ku dengan nafas tersengal-sengal.


"nama ku" kalimat nya terpotong oleh tarikan nafas yang panjang, "nama ku kim hyun ri, maaf?. Aku malah bertrimakasih pada mu, ini seru sekali." jawab nya memasang tampang jail, lalu kembali panik mendengar langkah kaki mendekat.


"ayo sembunyi dibalik pintu, ini untuk mu!" ajak ku pada hyun ri, lalu mengambil sebuah vas bunga untuk hyun ri dan sebuah asbak besar untuk ku.


Langkah kaki itu semakin mendekat, terdengar ia membuka beberapa ruangan sebelum nya. Dan sekarang ia semakin mendekat, kami mengambil posisi masing-masing. Jantung ku berdetak sangat kencang, keringat mengalir setetes demi setetes membuat ku semakin gugup. Tangan ku gemetar dan lemas, ku pasang kuda-kuda terbaik yang ku punya. Ia sangat dekat, sesaat ia terhenti di depan pintu beberapa detik kemudian ia membuka pintu.


"argh..." pukulan kami tepat sasaran, vas bunga dipukul ke kepala bagian kanan dan asbak di bagian kiri. Kami menyeringai puas atas kesuksesan ini, sampai akhirnya kami sadar kalau ia bukan lah salah satu pria yang mengejar kami.


"aduh, siapa dia?" ungkap ku bingung, lalu membalik tubuh nya dengan kaki.


"astaga, dia kim nam gil." jelas hyun ri dengan panik.


"argh..." teriak kami berdua hampir bersamaan, saat tiba-tiba pria yang mengejar kami datang.


"mau lari kemana kalian?" olok mereka berdua dengan tampang yang menjijikkan.


Kami terjebak, kali ini kaki ku benar-benar gemetar. Berdiri pun rasanya tidak kuat, apalagi mau lari? Lagi pula mau kemana?. Mereka semakim mendekat, dan langkah kami sudah terpojok di dinding.


"siapa yang memukul kepala ku?" tiba-tiba kim nam gil sadar, ia mengejutkan kami semua.


"mereka!!" tunjuk hyun ri kepada kedua pria menjijikkan itu dengan cepat,


"oh?, jadi kalian?" nam gil mendekati kedua pria itu dengan tampang serius, lalu tiba-tiba menendang selangkangan kedua nya dengan cepat. Ia mengadu kepala kedua nya dengan gesit saat mereka sedikit menunduk, dan mendorong kedua nya keluar jendela tanpa memperdulikan keberadaan kami berdua. Untung saja, kami berhasil menghindar. Terlihat dengan jelas kekaguman kami akan kehebatan kim nam gil barusan, seorang seleb yang multi talenta.


Ia mendekat kearah ku, jantung ku berdetak tak beraturan. Apalagi tatapan mata nya, ia mengulurkan tangan nya pada ku. Saat ini, nafas , jantung, semua tidak beraturan dan membuat ku mematung dihadapannya.


"ayam ku, ternyata selamat." ujar nya penuh kegembiraan saat meraih sekantong ayam lalu terpeleset air di lantai, kemudian pingsan. dasar menyebalkan, Ayam? jadi demi ayam?, apa hanya itu?.


-BERSAMBUNG-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar