Chapter 09 side story: During The Test
Halaman luar Kediaman Bangsawan Kim Yong Chun
"kak sudahlah lebih baik kita pulang yuk..di sini panas.." keluh Young In sambil menarik lengan baju Yoo Hee. "iya kak..kalau soal perasaan Zhi Youn, itu kan sudah pasti.." sahut Yuri. Yoo Hee masih aja bertahan mengintip. "yang jadi masalah bukanlah perasaan Zhi Youn..tapi Tuan Alcheonnya..kita kan tidak tahu..apakah ia sudah berkeluarga apa belum..bagaimana pribadinya..dan yang paling penting apakah ia akan membalas perasaannya..aku tak mau kalau Zhi Youn berharap terlalu tinggi jika perasaannya ternyata tidak berbalas..” Yuri mengangguk mengerti “iya juga sih...dari tampangnya..sepertinya Tuan Alcheon adalah orang yang dingin...serius..entah apa bagian dari dirinya yang membuat Zhi Youn tertarik..” “yang pasti bukan senyumnya..dari tampangnya aku yakin ia manusia yang jarang tersenyum..” jawab Yoo Hee. “mungkin Tuan Alcheon terlalu serius karena pekerjaannya di istana..menjadi kepala pengawal Istana kan hal yang sulit...karena keselamatan keluarga kerajaan adalah tanggung jawabnya..” sahut Young In. “hmm iya sih..” jawab Yoo Hee. Lalu tiba-tiba Yuri menarik lengan baju kakaknya “kakak..itu dia orangnya datang..”
Seorang kasim masuk ke dalam ruangan dan memberi hormat kepada Kim Yong Chun “Tuan..Tuan Kepala Pengawal Istana menunggu di luar ingin bertemu Tuan..” katanya sambil berbisik takut menganggu Zhi Youn yang sedang menjalankan tes. “Alcheon datang ke sini?apakah ada hal penting?” gumam Kim Yong Chun. Lalu ia bangun dari tempat duduknya dan berjalan keluar ruangan. “Tuan Alcheon datang?” pikir Zhi Youn yang sedang mengerjakan soal. Ia diam-diam melirik ke arah pintu berharap bisa melihat Alcheon. “apa yang kaum cari?” tegur Han Dong Kim.”hm..tidak..bukan apa-apa..” jawab Zhi Youn yang langsung kembali menatap soalnya. “lanjutkan pekerjaanmu..” perintah calon gurunya itu.
Soal yang diberikan tidaklah sedikit dan tidak mudah. Zhi Youn dibuat pusing olehnya. Han Dong Kimtiba-tiba bangun dari duduknya “aku ingin mecari angin..kau anjutkan pekerjaanmu...begitu selesai serahkan padaku..” katanya seraya pergi keluar ruangan meninggalkan Zhi Youn. “huuf..susah sekali soal ini..” keluh Zhi Youn sambil menatap soal-soalnya. “mana yang lebih dulu ayam atau telur?” gumamnya membaca soal itu berulang-ulang sambil menopang dagu dengan tangannya memainkan kuasnya. “sraakk..” terdengar suara pintu terbuka. Zhi Youn segera kembali dalam posisi menulis. “kau tak perlu panik seperti itu..nona..” kata suara di belakangnya. Suara orang yang sangat dikenalnya. Suara yang sangat dinantikannya.
“apa yang ia lakukan di ruangan Zhi Youn?” tanya Yoo Hee sambil berebut giliran mengintip dengan kedua adiknya yang juga penasaran. “hei!!siapa di sana?!apa yang kalian lakukan?” seru seorang penjaga. “celaka kak..penjaga..” seru Yuri panik. “ck..duuh padahal sekarang sedang seru-serunya juga..” gerutu Yoo Hee. “ayo kak kita harus cepat pergi dari sini..” sahut Young In sambil menarik lengan kakaknya itu. Mereka bertiga pun berhasil kabur sebelum penjaga itu menangkap mereka. “hei kalian jangan kembali ke sini..awas kalian..” penjaga itu memaki dari jauh. Young In menoleh ke belakang dan menjulurkan lidahnya meledek.
Zhi Youn menoleh ke belakang. Alcheon tersenyum kepadanya. “Tu..Tuan Alcheon apa yang sedang Tuan lakukan di sini?” tanya Zhi Youn tergagap. “aku diminta mengambil dokumen Tuan Yong Chun dari ruang ini..nona sedang mengerjakan ujian dari Tuan Han ya?” Zhi Youn mengangguk. Alcheon berjalan ke arah rak-rak di hadapannya dan sibuk mencari dokumen yang harus ia bawa. Diam-diam Zhi Youn menatap sosok punggung Alcheon di hadapannya. “duuh apa sih yang kupikirkan..” gumamnya lalu kembali mengerjakan soalnya. “sraak..” suara pintu terbuka. Han Dong Kim sudah kembali. “apa ujianmu sudah selesai?” tanyanya setengah galak. “se..sedikit lagi Tuan..” jawab Zhi Youn gugup. Soal di hadapannya semakin lama semakin sulit. Sambil bersandar pada tangannya berpikir, pandangannya tak sengaja bertemu dengan tatapan Alcheon yang sedang memeriksa dokumen. Alcheon tersenyum ke arahnya dan mengangguk lalu mulutnya mengeluarkan kata tanpa suara “nona pasti bisa..aku yakin itu…” Zhi Youn pun segera mengambil kuasnya dan kembali menulis. ”dia bilang aku pasti bisa..dan aku pasti bisa..” gumamnya dalam hati riang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar