Pages


Senin, 08 Agustus 2011

The Hidden Wounds Chapter 15: Who is He?


genre: angst,romance, mystery 

Starring:
-  Kim Nam Gil as Shim Gun Wook
- Lee Yo Won as herself
- Seo Young Hee as Sohwa (Yo Won’s Nanny)
- Lee Moon Shik As Uncle Min (Driver Jo Min Shik)
- Ahn Seong Gi as Lee Seong Gi 
- Chung Jung Myung as Hong Gi Hoon
- Jung So Min as Hong Mo Ne
- Kim Hye Ok as Madam Hong 
- Choi Il Hwa as Hong Myung Hwan
- Ham Eunjung (T-ara) as Shin Yuri
- Kim Soo Hyun as Choi Soo Hyun
- Jo Hyun Jae as dr. Ahn Jong Geun

I didn't own the characters. It's just a fanfiction :)
**********************************************************************************


- May, 14th 2009, 08:25 AM, Tae Wang Emporium Tower, Seoul-
“tadi baru saja pihak Marketing mengatakan pukul 1 nanti mereka akan bertemu dengan pembalap yang menjadi calon brand ambassador sekaligus pembalap yang akan disponsori Tae Wang tahun ini…apakah Wakil Direktur berminat untuk bertemu dengannya?” tanya Yuri seraya menunjukkan tabbynya

“hmm..boleh..masukkan ke dalam jadwalku setelah mengunjungi laboratorium riset nanti…” jawab Yo Won.

“PING” lift lantai 60 terbuka. Sambil membawa tas kerjanya, Gun Wook berjalan keluar dari lift.

Yo Won dan Yuri pun menoleh ke arah lift. Gun Wook menghentikan langkahnya dan memberi hormat. “selamat pagi Wakil Direktur…” kemudian menganggukan kepalanya kepada Yuri “selamat pagi Nona Yuri…”
Yo Won tersenyum mengangguk “selamat pagi…” 

“selamat pagi…” Yuri mengangguk

Gun Wook pun berjalan masuk ke dalam ruangannya. Sesaat Yo Won menatap ke arah Gun Wook pergi , sebelum ia harus kembali fokus pada beberapa berkas yang ditunjukkan Yuri.

- 08:35 AM, San Hao Group Building, Seoul-
“tok..tok..” terdengar suara pintu diketuk.

“masuk..” jawab Tuan Hong seraya menutup map yang sedang dibacanya.

“cklak..” pintu terbuka. Hong Gi Hoon berjalan masuk dan memberi hormat di hadapan ayahnya.

“kudengar kau berhasil memenangkan tender di Uzbekistan dan negara lainnya…” kata Tuan Hong.

“ya Direktur…” jawab Gi Hoon.

Tuan Hong mengambil map yang tadi dibacanya kemudian mengulurkannya kepada putra sulungnya itu. “baca ini…”
Gi Hoon pun menerimanya dan melakukan seperti yang diminta ayahnya.

“Direktur ingin San Hao Group menjadi sponsor salah satu pembalap ini?” tanya Gi Hoon.

Tuan Hong menjawabnya dengan anggukan “pembalap yang terbaik tentunya…”

“jika ingin yang terbaik, kenapa Direktur tidak menjadi sponsor juara F1 tahun kemarin, Michael Schumacheir…semua yang ada di sini adalah rookie dari GP2 yang naik ke F1…” ujar Gi Hoon.

 “kau tahu sekarang berapa usia Schumacheir?grafik kemenangannya?analisis mengenai prestasinya di tahun ini?” tanya Tuan Hong.

Gi Hoon terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab “maksud ayah, ayah setuju dengan pendapat bahwa masa keemasan Schumacheir sudah habis?”

“ok..let me ask you this,  what will you choose the rising star or the top star  whose light will end soon?” tanya Tuan Hong.

“of course…the rising star…” jawab Gi Hoon tanpa ragu.

“jadi aku ingin kau menjadi memimpin tim sponsorship ini…pastikan yang kita sponsori menjadi juara…terutama di GP pembukaan kali ini yang akan dilakukan di Korea untuk pertama kalinya…tahun ini untuk pertama kalinya 2 pembalap Korea Selatan berhasil mencapai level F1 dan untuk pertama kalinya juga F1 diadakan di Korea Selatan…pastikan San Hao Group menikmati niai lebih dari event ini...”  ujar Tuan Hong.

“baik Direktur…aku mengerti..” jawab Gi Hoon.

“kau boleh pergi…” ujar Tuan Hong yang kembali membuka berkas lain yang ada di mejanya.

“ya Direktur…” jawab Gi Hoon sambil memberi hormat kemudian ia membalikkan badannya dan berjalan menuju pintu.

“kudengar Tae Wang juga berminat menjadi sponsor pembalap nasional kita…kuharap kali ini kau tidak kecolongan lagi…” ujar Tuam Hong.

“ya Direktur…” jawab Gi Hoon seraya membuka pintu di hadapannya.


 - 08:45 AM, Tae Wang Emporium Tower, Seoul-
“Yo Won, kau pergi ke laboratorium riset saja biar ayah yang menghadiri rapat mengenai  eksibisi…” ujar Tuan Lee begitu selesai membaca berkas yang di tangannya.

Ia pun menyerahkan berkas itu kepada Yuri “oh ya Nona Yuri aku juga ingin ”

“ya Direktur..” jawab Yuri.

 Yo Won yang berdiri di hadapan ayahnya pun agak terkejut dengan rencana yang disampaikan ayahnya tadi “ayah ingin mengikuti rapat mengenai eksibisi?”

Tuan Lee mengangguk “ayah penasaran dengan konsep eksibisi apa yang akan dibuat tim kita tahun ini…ayah pinjam
Nona Yuri untuk mendampingi ayah hari ini…kau tidak apa-apa kan?”

Yo Won mengangguk dan tersenyum “ya ayah…”

- 07:18 AM Kediaman Keluarga Lee, Seocho-gu, Seoul-
“PRAAANG!!” terdengar suara piring pecah.

“PERGI KAU DARI SINI!!” Mo Ne membentak seorang pelayan yang menyajikan makanan untuknya. Ia mendorong pelayannya keluar dari kamarnya dan membanting pintu kamarnya dengan kasar.

“aku tidak akan makan sampai ponselku dikembalikan dan aku bisa menelpon Gun Wook-oppa!!” seru Mo Ne dari balik pintu.

Mendengar teriakan putrinya, Nyonya Hong hanya bisa menghela napas sambil memijat-mijat keningnya. “ambilkan obatku…cepat..” serunya padanya pelayan yang baru saja diusir Mo Ne.

“ba..baik Nyonya..” pelayan itu pun ketakutan.

“CEPAT!!” Nyonya Hong pun naik pitam. Pelayan itu pun segera lari.

“kenapa putriku bisa terpengaruh sama laki-laki yang tidak jelas asal usulnya itu?sebenarnya siapa laki-laki itu?” pikir Nyonya Hong.

- 11:10 AM, Tae Wang Petroleum Corp. Research & Development  Laboratory, Siheung-
Yo Won  diikuti Gun Wook  berjalan didampingi dengan beberapa orang pria dan wanita yang mengenakan jas laboratorium berwarna putih. Berjalan memasuki koridor yang dicat putih lalu koridor dimana di samping kanan dan kiri mereka berupa kaca sehingga mereka bisa melihat aktivitas yang ada di tiap-tiap ruangan yang ada.

“ini teknologi yang kami baru temukan dua hari yang lalu dan sekarang sedang dalam masa uji coba dan akan dipamerkan saat eksbisi minggu depan, kami menamakannya Greenie..jika hasilnya memuaskan maka oli yang menerapkan teknologi ini dapat dipasarkan dalam waktu 6 bulan ke depan..” salah seorang pria berjas lab berkepala botak dengan sedikit rambut di belakang  berdiri di depan Yo Won dan menunjuk ke kaca sebuah ruangan, dimana di dalam ruangan tersebut banyak orang yang mengenakan masker, penutup rambut, dan jas laboratorium berwarna putih. Ada beberapa dari mereka sibuk dengan mikroskop elektron. Ada juga yang sedang memasukkan zat-zat ke dalam selang yang terhubung dengan sebuah mesin yang cukup besar.

“tolong jelaskan padaku mengenai teknologi baru ini Doktor Uhm…” kata Yo Won sambil tersenyum.

“dengan senang hati saya akan menjelaskan…dari percobaan awal kami mendapatkan hasil bahwa kemurnian oli yang dihasilkan 2-3 kali lipat dibandingkan dengan oli sintentik…kandungan sulfur yang dibutuhkan pun hampir mendekati angka 0…” jawab  Doktor Uhm.

“itu suatu hasil yang sangat bagus…”  puji Yo Won “seberapa jauh jarak yang diperkirakan dapat ditempuh dalam sekali pakai?lalu apakah penurunan emisi buang yang ditimbulkan signifikan? ”

“kami belum melakukan uji coba di lapangan…namun menurut hasil perhitungan komputer hampir mendekati 100.000 KM…dan mengenai penurunan emisi ini akan menjadi kabar yang sangat baik karena penurunannya hampir mencapi 80%...”

“sungguh luar biasa…” ujar Yo Won yang menatap kagum dan puas ruangan yang dilihatnya dari kaca itu.
Gun Wook yang berdiri di belakang Yo Won mengangkat tangannya “boleh aku bertanya Doktor Uhm?” Semua mata pun tertuju padanya.

“tentu…” jawab Doktor Uhm.

Gun Wook berjalan ke depan dan berdiri di samping Yo Won “ apakah permasalahan yang sekarang dihadapi Doktor Uhm dan rekan adalah mengenai katalisator untuk menjaga kestabilan oksidasi?”

Doktor Uhm pun bingung mendengar pertanyaan itu “bagaimana kau bisa tahu?”

“kestabilan oksidasi atau pembakaran adalah kunci terpenting dalam memilih sebuah oli...Doktor sudah menyebutkan beberapa aspek penting namun belum membahas ini…maka saya menarik kesimpulan bahwa Doktor belum menemukan katalisator yang pas agar kestabilan oksidasi …” jawab Gun Wook.

“benar sekali perkiraanmu anak muda…apa kau mengambil jurusan yang sama denganku?” tanya Doktor Uhm.

Gun Wook tersenyum dan menggelengkan kepala “saya hanya orang lapangan…”

“apakah masalahnya besar?apakah perlu meningkatkan pengaman dalam uji coba?” tanya Yo Won.

“sampai saat ini kami masih mengadakan percobaan dalam volume kecil tapi jika seandainya diperlukan percobaan dalam volume besar..kami rasa kami membutuhkan peningkatan keamana dalam pelaksanaan uji coba tersebut…” jawab Doktor Uhm.

“segera hubungi pusat jika ternyata Doktor Uhm membutuhkan sesuatu untuk penelitian ini…kami tak ingin ada kecelakaan terjadi di sini…”

“baik Wakil Direktur… “ jawab Doktor Uhm.


 - 11:45 AM, Tae Wang Emporium Tower, Seoul-
Di hadapan Tuan Lee beserta manager divisi yang lain, seorang pria berjas coklat berdiri di samping layar proyektor melakukan presentasi.

 “oleh karena itu diharapkan dengan tema  Global Green yang kita bawa, diharapkan image Tae Wang Petroleum corp. semakin kuat di mata konsumen maupun publik nasional bahwa Tae Wang Petroleum Corp. adalah perusahaan minyak yang selalu mengutamakan kelestaraian lingkungan berdampingan dengan produk yang efisien dan berkualitas tinggi yang didukung dengan teknologi mutakhir…sekian presentasi dari saya..terima kasih..”  pria itu membungkukkan badannya.

Semua yang hadir di ruangan pun memberikan applaus. Lalu diadakan sesi tanya jawab  yang kemudian diakhiri 
tanggapan Tuan Lee selaku Direktur.

“apakah Direktur menyetuji tema yang kami pilih?” tanya ,manager divisi public relationship.

“secara keseluruhan kurasa tidak ada masalah…semuanya baik..kuharap dalam pelaksanaan sebelum dan saat event agar setiap divisi saling bahu membahu karena ini adalah event kita bersama…sekian..”  jawab Tuan Lee.

“terima kasih Direktur..” jawab
Setelah itu, Tuan Lee menandatangan berkas persetujuan yang diserahkan kepadanya.Rapat pun selesai, satu persatu   bangun tempat duduknya meninggalkan ruang rapat begitu juga Tuan Lee yang didampingi Yuri. Mereka berjalan masuk ke dalam lift yang membuka untuk mereka.

“Nona Yuri, bagaimana menurutmu mengenai presentasi tadi?” tanya Tuan Lee begitu pintu lift menutup.

“ya?Direktur meminta pendapat saya?” Yuri yang berdiri di belakangnya pun menoleh. Tuan Lee mengangguk

“kalau menurut saya temanya sudah bagus dan menarik…hanya saja, jujur desain stand dan pengemasannya entah mengapa menurut saya kurang….”  

Tuan Lee pun tersenyum  “kalau begitu kita sepaham..”

“PING” Lift pun tiba di lantai 60. Tuan Lee berjalan keluar dari lift diikuti Yuri di belakangnya yang berwajah bingung.

“jika Direktur juga merasakan hal yang sama..kenapa beliau tetap menandatangani persetujuan?” pikir Yuri


- 11:40 AM, San Hao Group Building, Seoul-
“sraak..sraak…” Tuan Hong membaca berkas-berkas yang baru saja diserahkan Sekretaris So padanya.

“jadi masalah di lab sudah kau atasi?” tanya Tuan Hong yang sedang membaca berkasnya dengan serius.
Sekretaris So mengangguk “ya Direktur…”

Tuan Hong mengambil penanya dan menggoreskan tanda tangannya di lembar terakhir berkas itu. Ia menutup mapnya dan memberikannya pada sekretarisnya  “apakah sudah ada kabar dari Oh Jae Bong?apakah ia berhasil merebut saham yang kuinginkan?”

“belum Direktur..tapi sepertinya kemarin Tuan Im Ho dan Tuan Yong Chun mengadakan pertemuan pribadi dengan Tuan Lee...” jawab Sekretaris So

 “hmm…perintahkan Tuan Oh untuk mempercepatnya..aku tak ingin berlama-lama…” ujar Tuan Hong. Tuan Hong bangun dari duduknya dan menatap keluar jendela ruangannya yang besar

Sekretaris So mengangguk “baik Direktur…” . Ia pun memberi hormat dan membalikkan badannya menghadap pintu keluar. Namun ia teringat akan sesuatu sehingga ia menghadap Tuan Hong kembali.

“Direktur, baru-baru ini salah seorang karyawan San Hao Group yang dipekerjakan di Tae Wang naik jabatan menjadi asisten Wakil Direktur Lee…”

Tuan Hong pun menoleh “siapa?apakah Jun Noh Min?”

“bukan Direktur…apakah Direktur  ingat dengan pemuda yang bernama Shim Gun Wook?” tanya Sekretaris So.

Tuan Hong berpikir sejenak  sebelum akhirnya menjawab “ah iya..dia pemuda yang mendekati putriku…aku memberikannya pekerjaan baru-baru ini di sana agar tidak bertemu dengan putriku di sini..ada apa dengannya?”

“Shim Gun Wook..dia karyawan yang mendapat posisi asisten kedua Wakil Direktur Lee di Tae Wang…” jawab Sekretaris So.

“apa?” ujar Tuan Hong.


- 11:46 AM, Tae Wang Petroleum Corp. Research & Development  Laboratory, Siheung-
“ini adalah fasilitas yang selalu kami kembangkan…” ujar Doktor Uhm seraya mendorong pintu kaca di depannya.
Yo Won dan Gun Wook pun berjalan mengikuti Doktor Uhm yang berjalan di depan mereka.

“ini adalah atap kebanggaan sekaligus tempat favorit kami…” ujar Doktor Uhm.

Yo Won yang melihatnya pun nampak takjub begitu meilhat pemandangan di hadapannya. Begitu juga dengan Gun Wook meskipun raut wajahnya tak berubah, tetapi pandangan matanya tampak sangat menikmati pemandangan yang dilihatnya sekarang. Sebuah kolam ikan yang luas terbagi dua oleh jalan selebar 3 lantai dari granit berwarna kelabu. Yo Won pun berjalan menuju tempat dimana Doktor Uhm berdiri. Pemandangan hijau nan asri sudah menyambutnya.

“Doktor, ini masih gedung yang sama dengan yang tadi bukan?” tanya Yo Won yang  sekarang berdiri di depan pagar kaca.Doktor Uhm yang berdiri di sampingnya pun tertawa.

Dari luar, gedung laboratorium milik Tae Wang nampak menyerupai anak-anak tangga yang terdiri dari 5 anak tangga. Dan sekarang mereka sedang berada di atas anak tangga kelima. Tempat dimana mereka bisa melihat taman – taman yang ada di atas masing-masing anak tangga.

“air untuk kolam ini berasal dari air limbah lantai 5 yang sudah diolah dan dimurnikan…begitu juga air yang digunakan untuk menyiram rumput dan tanaman di masing-masing anak tangga ini…menggunakan air limbah dari masing-masing lantai…” ujar Doktor Uhm.

Doktor Uhm menunjuk ke depan “Wakil Direktur lihat air terjun yang berasal dari atas tangga ketiga yang mengguyur tangga kedua?”

“ya..” jawab Yo Won.

“itu adalah air limbah yang telah kami olah…karena lantai 3 adalah lantai yang terbanyak yang menghasilkan air limbah..maka kami membuat air terjun seperti itu..” kata Doktor Uhm.

Yo Won tersenyum mengangguk. Ia sangat menikmati pemandangan yang ada di hadapannya.

“tap..tap..” salah seorang dari asisten laboratorium datang menghampiri Doktor Uhm. “Doktor ada telepon di line 1…”kata asisten itu pada Doktor Uhm.

Doktor Uhm mengangguk “sambungkan denganku..” Ia pun berjalan mendekati Yo Won.

“maaf Wakil Direktur, saya harus meninggalkan anda di sini sebentar… ada telepon yang harus saya jawab…atau Wakil Direktur ingin saya antar untuk beristirahat di dalam?sekaligus menunggu makan siang?” kata Doktor Uhm.

Yo Won tersenyum mengangguk “terima kasih Doktor Uhm…tapi aku masih ingin berada di sini lebih lama lagi…”

Doktor Uhm pun memberi hormat dan berjalan menuju pintu masuk gedung. Meninggalkan Yo Won dan Gun Wook berdua saja di sana.

“indah sekali pemandangan di sini…” ujar Yo Won.

“ya Wakil Direktur…” jawab Gun Wook.

Mereka pun terdiam menikmati pemandangan yang di hadapan mereka.

“Shim Gun Wook-ssi…” panggil Yo Won.

Gun Wook yang dari tadi berpangku tangan di atas pegangan pagar kaca pun menoleh “ya Wakil Direktur…”

Yo Won menoleh dan menatap asistennya itu “kudengar pihak keimigrasian memanggilmu, apakah ada masalah besar?” Ada kekhawatiran tersembunyi dalam setiap kata yang diucapkannya

Gun Wook menggelengkan kepalanya “hanya masalah kecil mengenai kesalahan data…”

 “lalu...apakah 2 hari yang lalu, Shim Gun Wook-ssi berada di Le Meurice restaurant?”  Yo Won mengalihkan pandangannya sesaat sebelum menoleh kepada Gun Wook yang berdiri di sampingnya. Namun Gun Wook sudah menatapnya lebih dulu.

Senyum tipis terukir di wajah Gun Wook “kau terlihat menawan dan elegan dalam gaun coklat itu  Lee Yo Won-ssi…”
Sebuah pujian yang sangat sederhana. Namun tatapan kedua mata Gun Wook menyatakan bahwa kata-kata itu berarti lebih. Kedua mata hitam itu tak bergerak sedikit pun menatap wanita yang berdiri di hadapannya. Seakan-akan tak ingin Yo Won menatap hal yang lain selain dirinya.

Yo Won pun terdiam. Tidak bergerak maupun menjawab. Ada keterkejutan terlukis di matanya. Terkejut bukan karena kata yang terucap namun karena tatapan kedua mata hitam itu. Tatapan yang membuat jantungnya berdebar cepat dan tangannya memegang erat pegangan pagar kaca.

“aku….” gumam Gun Wook tanpa mengalihkan pandangannya. Ia berjalan mendekat.

“mohon maaf Wakil Direktur…” tanpa mereka sadari salah seorang asisten wanita Doktor Uhm sudah berdiri di belakang

Yo Won dan memberi hormat. Yo Won pun segera membalikkan badannya, melepaskan diri dari kedua mata hitam itu.

“ya..” jawab Yo Won.

“Direktur meminta anda untuk menemuinya di hall utama…” ujar asisten Doktor Uhm.

Yo Won pun mengangguk “aku turun sekarang…”Ia pun segera berjalan mengikuti asisten itu. Dan Gun Wook pun mengikutinya dari belakang.

“PING” mereka pun masuk ke dalam lift yang membuka.

Yo Won berdiri di sisi kiri depan tepat di samping asisten Doktor Uhm. Sementara Gun Wook menatapnya dari belakang
asisten itu.

“aku…” terbersit dalam benak Yo Won tatapan yang diberikan Gun Wook untuknya.  Dan lagi-lagi, jantungnya berdebar cepat begitu itu terlintas dalam benaknya.

“apakah Wakil Direktur menikmati taman gantung kecil kami?” tanya asisten Doktor Uhm.

Yo Won pun tersadar dari lamunannya “oh..iya..sangat menakjubkan…image gedung laboratorium yang selalu dianggap sebagai penghasil limbah dan perusak lingkungan pun berubah drastis. Karenanya..”

“kami pun berencana melakukan pengembangan jumlah panel surya yang digunakan, diharapkan 40% listrik yang digunakan berasal dari sana..kami harap Direktur dan Wakil Direktur mendukung rencana kami…” kata asisten Doktor Uhm penuh antusias.

“benarkah?aku dan Direktur tentu akan mendukung rencana ini…” jawab Yo Won.

“PING” lift pun terbuka. Mereka pun berjalan keluar menuju hall utama. Hall yang menjadi titik pertemuan dari berbagai penjuru gedung laboratorium. Tuan Lee sudah berdiri sana sedang berbincang-bincang dengan Doktor Uhm.  Yo Won pun berjalan menghampiri dan memberi hormat padanya.

“bagaimana kunjunganmu hari ini, putriku?” tanya Tuan Lee.

“luar biasa ayah…” jawab Yo Won.

Tuan Lee pun menoleh kepada Doktor Uhm “pembicaraan ini akan kita lanjutkan nanti…”
Doktor Uhm mengangguk “baik Direktur…”

Tatapan Tuan Lee pun beralih kepada putrinya “ayah ingin mengajakmu makan siang di tempat makan favorit ayah..apa kau ingin ikut?”

“tentu saja..aku ikut..” jawab Yo Won.

Tuan Lee pun menatap Gun Wook yang berdiri tak jauh darinya. “ah..Shim Gun Wook-ssi..” Mendengar ayahnya memanggil Gun Wook. Yo Won pun memilih untuk berdiri lebih dekat dengan ayahnya.

Gun Wook pun berjalan ke hadapannya dan memberi hormat “ya Direktur…”

“tadi mendadak supir Han harus pulang karena putrinya sakit…jadi antarkan mobil Wakil Direktur ke kantor…Wakil Direktur akan pergi ke kantor bersamaku…” ujar Tuan Lee.

“baik Direktur…” jawab Gun Wook.

“baiklah..kalau begitu kami pergi…” kata Tuan Lee.

“selamat jalan Direktur…” Doktor Uhm beserta beberapa asistennya memberi hormat, begitu juga Gun Wook. Tuan Lee pun mulai melangkahkan kakinya, berjalan menuju pintu utama didampingi putrinya. Dari belakang, Gun Wook hanya diam memperhatikan. Senyum tipis pun tergaris di di wajahnya.


- 12:05 AM, Tae Wang Petroleum Corp. Research & Development  Laboratory, Siheung-
“sraak..sraak…” Tuan Hong membaca berkas-berkas yang sedang dipegangnya dengan seksama. Begitu tiba di lembar akhir, ia menutup mapnya dan melemparnya ke meja.

“hanya itu yang bisa saya kumpulkan Direktur…ia tak punya kenalan atau kerabat sehingga saya tidak bisa menyelidikinya lebih lanjut...” ujar Sekretaris So.

Tuan Hong hanya menatap sekretarisnya itu dengan tatapan datar lalu mengambil ponselnya dan menelpon.

“hallo…” jawab Nyonya Hong.

“berikan ponsel itu kepada Mo Ne sekarang…dan biarkan dia melakukan apa yang dia inginkan…” kata Tuan Hong.

“apa?tu..tunggu bukankah kita sudah sepakat untuk menjauhkan dia dari laki-laki itu?” ujar Nyonya Hong.

“lakukan seperti yang kuminta…” seru Tuan Hong.

Nada bicara Nyonya Hong pun langsung berubah“ba..baik…akan kuberikan…”

Tuan Hong mengakhiri pembicaraannya dan menatap sekretarisnya. “kau awasi gerak-gerik putriku…ia pasti akan menghubunginya…dari situ kau selidiki segala sesuatunya tentang laki-laki ini…”

“baik Direktur..” jawab Sekretaris So seraya memberi hormat. Ia pun berjalan meninggalkan ruangan.

Tuan Hong membuka lagi map yang tadi dilemparnya. Menatap pas foto yang tertempel di lembar pertama. “siapa sebenarnya kau Shim Gun Wook?”

4 komentar:

  1. d tunggu sgera chapter 16nya....^_^d tunggu sgera chapter 16nya....^_^

    BalasHapus
  2. makin seru :D
    Kalau Q diposisi Yo Won, ditatap Gun Wook seperti itu mungkin Q udh Pingsan Xixixi XD *lebay*
    Q tunggu chaptr selanjtnya. . . :D

    BalasHapus
  3. Hai lam kenal...aku perdana kali maen kesini..bagus banget ceritany ...lanjutin ya

    BalasHapus
  4. hallo salam kenal juga..selamat datang ya di sini hhe and terima kasih yaa udah baca n komen di sini ^^..tenang aja lanjutannya sudah dalam proses pengerjaan hhe

    BalasHapus